Image by Google |
Seketika aku terjaga dan memandang sekelilingku ku
lihat gunung berapi memuntahkan nyala api.
Seperti bunyi desing peluru dan dantum bom yang
telah memunaskan bumi kami.
Aku pun seakan binasa sebab seseorang yang katanya
kaum gerilyawan tak pernah lupa menaksir-naksir bagian tubuhku yang tertutup. Ya
seperti seekor gagak yang sedang menaksir-naksir calon bangkai.
Namaku Siti
Hanya seorang gadis kumuh yang saat ini sedang
mengandung benih haram penjajah yang kelak bila lahir akan langsung menjadi
musuh.
Ini negeri tragedi.
Tempat aku menangis saat lahir.
Aku banyak bersedih
dan menangis di sini.
Ingin menjadi rakyat di negeri kami?
Tidak sulit. Cukup punya kesedihan dan air mata.
Mungkin negeri kami tak akan kokoh tanpa kekejaman. Kebengisan
dan air mata.
Aku tak ingin menyumpahi mereka agar terkena
serpihan ledakan.
Namaku Siti
Aku tak ingin kebencianku berkecamuk dan berkembang
subur seperti tanaman yang tumbuh hijau beberapa bulan yang lalu di negeriku.
Ini negeri tragedi.
Tempat aku menangis saat lahir dan ingin di tangisi
ketika mati.
Namaku Siti.
Hanya seorang calon Ibu.
Bagus mbak...
BalasHapusKeren banget mbak ima... 😍😍😍 saya suka.. Saya suka..
BalasHapusSukaaa juga...
BalasHapusJgn jd musuh, kasihan bayinya mbak.. Hks..
Makasih mba mba cantik, saya masih perlu banyak belajar hehe..
BalasHapusSedih
BalasHapus