By Google |
Terlahir
sebagai anak bungsu membuat saya menjadi anak manja, ini kata orang loh wkwkwk.
sebagai anak bungsu saya tak terlalu dekat dengan Mama dan Ayah. Entah kenapa.
Kata
salah satu kakak saya, di antara 6 bersaudara sayalah yang paling selalu
ngebantah, bandel, tidak mau nurut.
Iya
sih saya sadar sesadar-sadarnya, hal ini terjadi pas saya memasuki bangku
kuliah. Pada saat itu kan lagi marak-maraknya berita mengenai teroris nih, yang
istrinya pakai cadar dan jilbabnya besar-besar. Nah, pada saat itu saya
ketahuan berteman dengan mereka di kampus.
Mama
dan Ayah khawatir penampilan saya akan seketika berubah dan tiba-tiba bercadar,
hamil di luar nikah, telat selesei kuliah (gambaran di pikiran Ayah), dan
sebagainya. Saya sempat di sidang. Dan Ayah yang tidak pernah sekalipun marah
sama saya lalu mengatakan “ kalau kau tidak mau memutuskan hubungan dengannya
#eh, dengan mereka maksudnya maka saya tidak akan membayar SPP mu lagi”.
Seketika
itu saya tersentak, bagaimana ini. Dan pada saat itu tinggal beberapa bulan
lagi batas pembayaran SPP akan di tutup. Saya ingin minjem ke teman-teman. Hasilnya
nihil.
Tiba-tiba
saya teringat kakak laki-laki saya yang juga paling ngebantah saya untuk ikut
organisasi itu. Hati saya berbisik untuk langsung menghubunginya lewat sms”
kak, saya mau pinjam uang untuk membayar SPP, nanti saya bayar kalau beasiswa
saya sudah cair”.
5
menit berlalu, 10 menit, 25 menit dan balasannya. “iya”
Alhamdulillah,
pada saat itu saya tak kuasa menahan air mata.
Sebenarnya
sih pesan kedua orangtua dan kakak-kakak saya sederhana saja. Kuliah ya kuliah
saja tidak usah masuk organisasi ini itu.
Tapi,
entah mengapa saya merasakan ketenangan, kenyamanan bersama mereka, (baca:para
akhwat), tarbiyah, belajar tahsin/tartil, dan sedikit turut andil dalam dakwah
di kampus.
Ketika
saya menceritakan ketidaksetujuan orangtua saya terhadap kegiatan yang saya
pilih, salah satu kakak di kampus mensupport saya dan mengatakan
“Dek,
kita harus selalu bersikap baik kepada orangtua kita walaupun mereka tidak
pernah setuju dengan jalan yang kita ambil. Allah berfirman :” tidak ada keta’atan
terhadap makhluk dalam menyelisihi-Nya. Intinya selama niat kita adalah ingin
mendekatkan diri kepada Allah dengan jalan ini maka tempuhlah. Dan terutama do’akan
kedua orangtua kita agar mereka mendapatkan hidayah”.
Alhamdulillah
dengan bantuan Allah saya bisa membuktikan bahwa saya tidak berteman dengan
teroris, saya berteman dengan para mujahadah Allah, dan kami bisa selesei tepat
pada waktunya.
Maafkan
saya Ma, Yah bandel untuk kebaikan … ^^.
Oh
iya, setiap kali ada tamu yang berkunjung ke rumah. Pasti mereka bilang
Tamu
:“ sudah menikah semuami anakta di?”
Mama
; “Iye, tinggal satu”
Saya
yang berada di dapur. Nahaan napassssss…., Hembuskannnnn…
Boleh bandel asal sesuai syariat ya ka hehe
BalasHapusSiip kakak..^^
HapusAnak sholehah
BalasHapusAamiin Alllahumma Aamiin bunda cantik ^^
HapusWkkwkkwkwk...balakangnya nyesekkkk
BalasHapusnikah kak...buru...heheh