By Google |
Sepertinya aku sudah tidak asing lagi dengan wajah pemuda itu dari ekspresi wajahnya, cara berjalannya, dan cara menatapnya.
Aku
tidak ingin ia mengenalku, aku harus menghindar darinya bagaimanapun caranya. Entah
mengapa, aku takut kalau sampai akhirnya dia mengetahui kondisiku saat ini yang
sudah berniqob. Entah apa yang akan di katakannya.
“Nin,
kamu tahu nggak selama ini ada yang memendam perasaan sama kamu …”
“Hah,
siapa emang?”
“itu
si Dito, teman SD kita …”
“Emang
iya?”
“Iya
…, serius. Dia selalu bercerita tentangmu bahkan sampai saat ini dia masih
menyukaimu.
Ya
Allah aku takut, aku tiba-tiba takut. Aku takut jangan sampai aku telah
berzina. Ya, zina hati sebab aku terus memikirkannya.
Ternyata
yang menghubungiku selama ini adalah dia, dengan memakai nomor yang berbeda aku
tahu nomor itu adalah dia, tidak ada lelakipun selama ini yang menghubungiku
selain dia.
Dan
bahkan sampai saat aku mendaftar di salah satu perguruan tinggi pun ia terus
saja membuntutiku, bertanya mau mengambil jurusan apa dan lain sebagainya.
Di
saat aku mencoba menjauh darinya, entah mengapa rencana Allah berbeda. Allah
selalu mempertemukan kami. Apakah dia jodohku?
Ya
Allah aku tak ingin tersiksa dengan perasaan ini, di satu sisi aku menghargai
dia, menghargai perjuangan dia untuk semakin dekat denganku tapi, di sisi lain
ini adalah salah satu jalan yang mendekatkan ke zina hati ya Allah …, aku mohon
petunjukmu.
Tak
terasa sudah hampir kurang lebih 7 tahun dengan berbagai cara ia mendekatiku,
aku harus bagaimana?
Bersambung …
0 komentar:
Posting Komentar