Suara Hafidzh dan Hafidzah telah bersahut-sahutan di seluruh
penjuru negeri berbarengan dengan suara gemericik air wudhu.
Aku tetap masih setia berada di depan laptop menyeleseikan
tugas-tugas negara yang kian menumpuk, salju tak bosan-bosannya memutihkan
negeri yang terkenal dengan istilah matahari terbit ini.
“Hemm...mohon maaf sal.. aku tak bisa menikmati keindahanmu yang turun secara perlahan-lahan nan indah” lirih bathinku.
Bulan ajaib yang penuh keutamaan telah menyapa, entah para muslim
dan muslimah menyambutnya dengan perasaan suka cita, biasa saja, sedih, atau
perasaan marah??? Entahlah…
“Ah… bulan puasa lagi... bulan puasa
lagi… aduh berarti kita puasa lagi nih…sudah capek di depan laptop buat
proposal, penelitian nanti akan seperti apa, mondar mandir ke kampus ketemu dosen itupun kalau dosennya
mau ngeladenin di temani terik matahari yang kian menyengat.. eh nggak bisa
minum lagi….”
“....( diam saja ada atau tidak ada bulan ramadhan biasa saja, tidak terpengaruh, adem ayem )
“… kita puasa saja ngikutin orang-orang, entar kalau nggak puasa kita disangkain noni lagi (non muslim)
“Nak.. Bulan Ramadhan itu bulan penuh ampunan… jangan disia-siain.. diantara 12 bulan hanya 1 bulan kita diperintahkan berpuasa. Allah baik kan sama makhluknya? Selain berpuasa seharusnya kita juga menambahkan dengan ibadah-ibadah sunnah yang lain seperti melaksanakan shalat sunnah, shalat sunah rawatib,tadarrus, bersedekah setiap hari dan amalan-amalan lainnya tapi tidak disertai dengan ngegosip dan ngumpul-ngumpul tidak jelas ya… ^ ^
“ Wahhh…kata-kata teman-temanku,
saudara-saudaraku dan ibuku beberapa hari
yang lalu sudah begitu melekat di pikiranku… aku mau ngikutin yang mana nih?"
Allahu Akbar Allahu Akbar …
Allahu Akbar Allahu Akbar ...
“Alhamdulillah sudah Adzan ku shalat dlu
ah mohon petunjuk sama Allah”
0 komentar:
Posting Komentar