Jumat, 06 Mei 2016

"Inikah Gambaran Dari Pelayan Masyarakat?"



Sistem imun tubuhku sedang meronta, layaknya handphone yang harus selalu teirisi. Hari pertama gejala-gejala penurunan sudah muncul, tenggorokan sudah mulai ada kelainan, “ah, mungkin ini hanya kurang minum pikirku.”

Begitupun dengan hari kedua, tapi lebih parah hidungku mulai tersumbat, temperatur badanku tiba-tiba meninggi.

“Hari ini kamu harus ke puskesmas”
“Males ah, paling di puskemas itu antri, antri,dan antri lagi”
Terjadi peperangan antara akal dan hatiku, kira-kira mana yang akan ku pilih?

Antrian ke 67
“hhh … apa aku bilang dari tadi nggak usah ke puskesmas” bathinku meronta.

Sekian menit berikutnya

“Mbak Muthmainnah …”
“iya … iya ..”
“KTP, BPJS”
“Ini …”

“Pak, saya mau minta surat keterangan berbadan sehat untuk suatu keperluan, saya harus pakai nomor antrian?”

“Oh, kalau mau ngambil surat keterangan berbadan sehat tidak usah ambil nomor antrian, langsung masuk saja”.

“Ha, apa??? kok pegawai ini kelewatan sekali, nyata-nyata orang sakit malah di suruh antri, otaknya di taruh di mana ya???” bathinku menjerit.

Miris saya melihatnya, ada apa ini? Saat itu saya tidak bisa berkata apapun, tetiba mulut terkunci rapat, bathin saya seakan ingin meledakkan amarah.

“Ini Mbak kartu-kartunya, silahkan  menunggu di sana untuk pemeriksaan lebih lanjut”.

“Dari tadi ibu antri di sini?” ( tetiba pertanyaan terucap dari mulutku kepada ibu yang berdiri di hadapanku)

“iya dari tadi pagi, tapi tiba-tiba barusan  saya melihat dua orang anak muda yang langsung saja masuk, padahal antrian saya lebih dulu”.

Seorang perempuan lanjut usia dengan raut wajah yang telah letih menunggu, menunggu untuk di berikan pertolongan atas penyakit yang di deritanya.

Inikah gambaran dari pelayan masyarakat?

Mereka bekerja karena apa?

Hmm … saya hanya bisa mendo’akan semoga kalian di berikan hidayah dari Allah untuk melaksanakan kewajiban dengan sebaik-baiknya.

Aamiin …





















0 komentar:

Posting Komentar