Rabu, 30 Maret 2016

"Ia Tak Pernah "


Ia tak pernah berjanji kepada langit untuk menerjemahkan pelanginya untukku

Ia tak pernah berjanji kepada sang surya untuk menerjemahkan cahayanya untukku

Ia tak pernah berjanji kepada rembulan untuk menerjemahkan keindahannya untukku

Ia tak pernah berjanji kepada bunga untuk menerjemahkan keelokannya untukku

Ia tak pernah berjanji

Ya, tak pernah...

Di awal atau pun di akhir waktu

Akan tetapi

Setahun lalu di detik-detik kepergiannya

Ia pernah berjanji untuk tidak akan pernah meninggalkanku

Dear...

Belahan Jiwaku

Separuh Nafasku

Separuh Agamaku

I Love You...

Sumber Gambar : pribadimanfaat.blogspot.com

Selasa, 29 Maret 2016

"Apakah Salah Duniaku?"




Apakah salah duniaku?

Ketika jilbab syar'i menghiasi tubuhku

Apakah salah duniaku?

Ketika cadar menutupi wajahku

Apakah salah duniaku?

Ketika jenggot menghiasi wajahku

Apakah salah duniaku?

Ketika aku memakai celana di atas mata kaki

Apakah salah duniaku?

Ketika masjid sudah menjadi rumah keduaku

Kuucapkan terima kasih banyak atas pemikiranmu tentangku

Do'aku tetap mengalir untukmu

Semoga Allah tetap memberikan penjagaan dan perlindungan-Nya untukmu

Sebab Allah, tuhanku mengatakan semua mukmin bersaudara saudariku

note : fenomena perempuan dan lelaki yang dicela oleh sesama muslim ketika menjalani syariat Allah Wallahu a'lam.

Sumber Gambar : kharizz.blogspot.com

Senin, 28 Maret 2016

"Di Balik Kamera"

Aku melihatmu sebagai seorang ratu yang duduk di atas singgasana kemuliaan wanita

Aku melihatmu sebagai penyeru agama Allah

Aku melihatmu saudariku, melihat kesungguhanmu yang tak letih menjadi pejuang agama Allah

Langkah demi langkah
Setapak demi setapak

Engkau lalui demi kemenangan agama Allah

Allah telah merekam dan mengabadikan segalanya

Mengabadikan jejak-jejakmu yang abadi dan tak akan pernah fana

Insya Allah

Sebab seperti katamu dakwah adalah cinta

Maka, berikanlah segalanya

Ah.. itu yang membuatku begitu cemburu padamu

Jumat, 25 Maret 2016

"Sukses Dengan Otak Kanan"


Membaca Buku 7 Keajaiban Rezeki membuat saya terpana, terkejut dan mengucapkan kata Masya Allah. Mengapa? karena didalam bukunya terdapat banyak makna yang membuat orang seperti saya terkejut untuk kesekian kalinya.#lebay dulu ^^, contohnya saja :

Ibadah Cara kiri, yaitu :
·   Kaya dulu, baru sedekah
·   Mapan dulu, baru menikah baru punya anak
·   Cukup Dulu, baru berbakti ada orang tua
·   Dapat Nikmat Dulu, baru bersyukur, berhusnudzon
·    Punya kebebasan waktu dulu, baru shalat dhuha, baru shalat tahajjud
·    Merasa berdosa dulu baru shalat tobat, baru istighfar

Sepintas ini tampak masuk akal
Padahal otak kanan dan agama malah mengajarkan kebalikannya:

·    Sedekah dulu baru Rezekinya bisa berlimpah
·    Menikah Dulu, baru Rezekinya Bisa berlebih
·    Bersyukur, Berhusnudzon, Beristighfar, dan Dzikir itu mesti diamalkan dimana pun dan kapan pun
Memang otak kiri dan otak kanan senantiasa bekerja beriringan dan saling mendukung. apalagi terkait ibadah, otak kiri sangat berperan untuk keteraturan dan penghafalan. Apa yang disesalkan disini adalah pola pikir kiri yang berlebihan terutama soal Rasionalitas.

Sembuh Cara Kanan

Pakai otak kanan Anda. Maksud saya (penulis), jangan terlalu dipikirkan. Kalau anda mau sehat dan bayangkan kondisi sehat itu. Sebaliknya, kalau Anda mau terus-terusan sakit, maka sebutkan kata sakit dan rasakan kondisi sakit tersebut. Terserah Anda.

·   Sebisa-bisanya berkatalah, bersikaplah dan bertindaklah layaknya orang sehat. Dengan kata lain berpura-pura sehat sampai anda benar-benar sehat. Apabila ada orang yang menanyakan kabar Anda, maka jawablah “Alhamdulillah, saya baik-baik saja", Jangan malah mengeluh waduh hidung mampet dll
·  Ingatlah setiap kali anda mengeluh maka otak akan merekam keluhan itu dan menguatkannya makapastikan otak merekam dan menguatkan sesuatu yang positif
·    Mintalah Do’a kesembuhan dari orang-orang yang terdekat terutama sepasang bidadari (orangtua)
·   Syukuri sakit tersebut kalau pakai otak kiri pastilah sulit untuk mensyukuri sakit. Namun kalau pakai otak kanan itu sih mudah-mudah saja
·     Minumlah Air zam-zam
·     Bersedekahlah

Dengan Idzin-Nya, Anda akan sembuh dalam waktu yang jauh lebih cepat bahkan dalam hitungan jam. Yah ini bergantung pada kekuatan otak kanan dan keyakinan Anda.

Sumber : 7 Keajaiban Rezeki oleh Ippho “Right” Santosa

Note : Maaf pembahasan di atas hanya sebagian kecil dari beberapa pokok bahasan yang terdapat pada buku keajaiban rezeki ^ ^

Sumber Gambar:gotahitiannoni.blogspot.com

Kamis, 24 Maret 2016

"Anakku ?"

Bismillah...

Menjalani rutinitas setiap hari dengan jadwal yang sama membuat saya merasa bosan –sebosan bosannya, apalagi kalau pergi pagi pulang malam demi mengais rezeki. Tak ayal terkadang saya ingin terlepas dari belenggu ini.

Menjadi seorang guru pendidikan anak usia dini menjadikan saya seperti sudah menjadi ibu, bagaimana tidak mereka datang pada saat mentari telah beranjak dari peraduannya dan mereka pulang hampir bersamaan dengan kepulangan mentari.

Secara fitrah lelah, letih, lesu, dan lain lain itu pasti adalah, apalagi diperhadapkan dengan bocah-bocah dengan berbagai karakter. Terkadang kemarahan itu muncul karena ulah nakal mereka, akan tetapi  dengan kepolosan mereka pun membuat saya sumringah kembali.

Dengan menyebut nama Allah saya sudah menerima mereka seperti anak sendiri, setiap hari bersama seakan-akan mereka telah membentuk saya menjadi ibu kandung bagi mereka.

Bunda..

Itu adalah panggilan sayang dari mereka yang mengandung banyak makna, setiap kali saya menatap mata mereka, seakan-akan mata mereka berkata:

Bunda, sayangi kami

Bunda, jangan marah ya apabila kami nakal

Bunda, kami sayang Bunda

Ya Allah saya jatuh cinta dengan mereka, mereka mungkin telah menganggap saya sebagai ibu kandung mereka sendiri. Semoga mereka menjadi anak sholeh dan sholehah hingga dewasa.
Aamiin Allahumma Aamiin..

Sumber Gambar : www.kompasiana.com

Rabu, 23 Maret 2016

"Wahai Tanah Lahat "



Takdir…

Aku tahu engkaulah yang diberi mandat oleh Allah untuk memberi kebahagiaan atau kesedihan kepada siapapun

Ya.. siapapun

Takdir…

Seringnya aku mendengar kabar  mengenai gaza
Kota yang dihuni oleh muslim dan muslimah yang tidak berdosa
Kota yang dihuni oleh para mujahid-mujahid Allah
Kota yang dihuni oleh penghafal-penghafal Al-qur’an

Tahukah kau setiap hari mereka tidak hanya mengerjakan sholat wajib tapi sholat jenazah pun mereka  harus “wajibkan”

Jika diriku berada disana maka bersama sejumlah talqin dan aku bawa jasad-jasad kaku ini padamu

Wahai tanah lahat, terimalah
Mereka sebagai bayi-bayi fitrah

Wahai tanah lahat, terimalah
Mereka mujahid-mujahid pembela agama Allah

Wahai tanah lahat, aku percaya
Engkau pasti menerima mereka
Menyambut mereka dengan sambutan yang hangat
Karena ku tahu engkau tidak akan menolak manusia-manusia yang mencintai Allah dengan sempurnanya cinta

Sumber Gambar : lancarrezeki.blogspot.com






Senin, 21 Maret 2016

"5 Menit Yang Pilu"


Kau tidak akan paham mengapa aku seperti ini
Terkutuklah saat-saat dirimu  sadari aku seperti ini
Tampak seolah tindakku berbunga dosa

“Aku ingin berhenti dari perjalanan ini
Seperti deras hujan yang memaksa kita berhenti
Di sebuah gubuk tua” pekikmu di telepon 5 menit yang lalu

Canda tawa  dan kibasan rambutmu di bahuku
Akankah jadi angin lalu?
Teriakku di sebuah sudut kamar nan sepi

“Aku takut Tuhanku Murka padaku
Karena telah melanggar janji ku
Aku telah berjanji di dalam rahim ibuku pada Tuhanku
Kau percaya jodoh sudah di tentukan kan?”
Pekikmu untuk kedua kalinya 5 menit yang pilu

“Harapku semoga namamulah yang terukir indah pada catatanTuhanku
Dengan cara ini tindakku akan berbunga pahala untukku apalagi untukmu

Terima kasih telah memberikan hatimu yang seluas samudra itu
Yang kau persembahkan hanya untukku”

 Sumber Gambar : ceritakatacinta.blogspot.com


Sabtu, 19 Maret 2016

"Kini, Aku Adalah Bunda Bagi Mereka"



Suara Alarm kehidupan seakan membangunkanku dari tidur yang panjang, sebuah mimpi yang  bermetamorfosis menjadi sesuatu yang indah, ya alarm kehidupan, alarm yang diperuntukkan bagi  mereka-mereka yang masih berharap kehidupannya akan seperti apa yang diimpikannya.

Bagai pungguk yang merindukan bulan, ya seperti itulah mungkin diriku, merindukan sesuatu yang tidak akan pasti terjadi, sesuatu yang hanya berupa bayang-bayang semu semata.

Aku ditakdirkan oleh Allah sebagai manusia yang setiap harinnya beruurusan dengan kata, kalimat, frasa, paragraf, dan lain sebagainya. Terdaftar sebagai mahasiswa jurusan sastra indonesia di Universitas Negeri Makassar kemudian meninggalkan kampus orange ini sekitar dua tahun lalu.

Aku memasuki dunia kerja  sekitar enam bulan yang lalu, ceritanya saya seperti biasa hanya membuka Facebook, nah tanpa sengaja mataku tertuju pada sebuah pengumuman

Lowongan Kerja
Dibutuhkan guru TK
Di kompeks ruko taman sari, makassar

Kurang lebih seperti itulah pengumumannya, tetiba seperti ada suara yang berbisik

“Mendaftarlah… siapa tau rezekimu di tempat ini” kata hatiku
“Jangan, tidak usah mendaftar, kamu kan sedang kursus bahasa inggris untuk persiapan S2 nanti” pikirku.

Dan pada akhirnya…

“Bunda kenapa? bunda sakit?”
“Jangan Ribut!, itu bunda lagi sakit”
Kau tahu? Pertanyaan dan pernyataan ini terlontar dari seorang anak yang berumur 4 tahun. Ya Allah …sebegitu perhatiannya anak ini.

Aku telah menjadi seorang ibu, menjadi ibu untuk mereka semenjak matahari beranjak dari peraduannya dan kembali lagi, bercengkrama dengan mereka setiap harinya dan saya sudah menyayangi mereka seperti sudah memiliki anak sendiri Walaupun sebenarnya saya belum pantas untuk itu, mendidik anak tidak semudah membalikkan telapak tangan, akan tetapi mungkin Allah ingin membelajarkan aku di tempat ini sebelum akhirnya aku menjadi seorang ibu yang sesungguhnya.

Berilmu sebelum beramal
Belajar sebelum mengajar

Sumber Gambar : yuni1980.wordpress.com


Jumat, 18 Maret 2016

"Persahabatan"

Setiap kali bertemu kita saling sapa walaupun waktu itu kita tidak saling mengenal satu sama lain. Kau bukan kakakku bukan adikku, ibu atau bapakku, bahkan kita tidak memiliki hubungan darah.

Ketika aku sedang membutuhkan bantuan, Kalian pasti tiba pada waktunya. Tak ketinggilan dalam moment apapun. Suka maupun duka.

“Ma mama sedang apa sih? “
“Mama sedang membaca surat dari sahabat mama Sri…,siapa nama sahabat mama itu?”
“Nama mereka  tante Ulfa dan tante Leni Sri… dan mama sedang membaca surat dari tante Ulfa,    kami telah bersahabat semenjak kami duduk di sekolah dasar hingga di sekolah menengah atas”.

Rina.. hei assalamu ‘alaikum…, bagaimana kabarmu?”
“Alhamdulillah baik Len...”
“Rin yuk ikut kajian..,nambah-nambah wawasan agama kita, kan bagus tuh, kita sudah cantik plus sholehah lagi hehe.. just kidding just kidding”
“Iya Rin, betul apa kata Leni, kita ikut pengajian yang diadakan kakak-kakak rohis yuk…”
“Tapi aku nggak bisa, aku punya janji dengan adikku, ingin mengajaknya ke Swalayan..”
“Hemm..., Kalau begitu besok yach, inget pukul 04.00 sore”
“Oke Insya Allah…”

Dan tertakdir menjalani segala kehendak-Mu Ya Rabbi.. Ya Rabbi..,kub berserah ku berpasrah hanya padamu Ya Rabbi…
“Eh Fa.... Handphonemu bunyi tuh…”
“Assalamu ‘alaikum dengan mbak Ulfa?”
“Iya dengan saya sendiri, ini dengan siapa?”
“Saya dengan adiknya mbak Rina, mbak Rina sekarang tengah dirawat di rumah sakit kemarin beliau tiba-tiba pingsan pas pulang sekolah kata dokter karena kelelahan”
“Oke adik, terima kasih atas infonya kami kesana sekarang”

Keadaan di rumah sakit

“Mbak boleh nggak aku titip mbak Rina, aku mau pulang dulu, orangtuaku lagi ada di kampung, dan aku mau menyiapkan perlengkapan untuk mbak Rina"
“Iya boleh dek, kami menginap pun tidak apa-apa “
“Makasih banyak kakak”
“Iya dek”

“Nak itu hanya sedikit kisah kami bertiga, pada saat itu mama di rawat di rumah sakit, orangtua mama sedang di kampung karena ada beberapa urusan yang harus diseleseikan dan pada saat itu hanya saya dan adik mama yang berada di rumah. Untunglah ada sahabat-sahabat mama yang membantu. Dan semoga kelak dirimu juga bisa mendapatkan sahabat-sahabat seperti mama ya.. Aamiin.






Kamis, 17 Maret 2016

"Tunggulah Pengantinmu"

Di Bandara sultan Hasanuddin
Terlihat banyak yang melepas kepergian
Buah hati, orangtua, kakak, adik, dan …
Tentunya ku harus melepas kepergianmu

Kau tahu apa yang ada di hati mereka?
Bahagiakah?
Sedihkah?
Kecewakah?
Atau biasa saja?
Seperti katamu kau tak akan meninggalkanku, tapi apa?

10 menit lagi jasadmu akan dibawa
Tanpaku yang kini tetap setia ditemani oleh kanker stadium tiga
Disini di tempat kita bersua untuk pertama kalinya

Tunggulah Aku
Aku akan datang mendekapmu
Menghampirimu
Katamu engkau menyukaiku jika diriku …
Setiap detik berdandan cantik seperti pengantin dan matamu akan terus menatapku
Tenanglah kita akan tetap menjadi sepasang pengantin untuk selamanya sayang…

Tunggulah pengantinmu…

Sumber Gambar  : www.muslimuna.com

Rabu, 16 Maret 2016

"Catatan Perempuan"


Hey ada yang tiba-tiba terjatuh dari pelupuk matamu
Apakah yang terjadi pada dirimu
Wahai anakku?
Apakah dirimu tengah bahagia, gusar, atau dalam keadaan berduka?

Ku melihat ada diary disana
Kubuka
Dan ia berkata
Kini usiaku sudah menuju
30 tahun. Yah..30 tahun
Tahukah kau apa yang kurasakan?

Aku tahu Allah telah menyiapkan pangerannya
Entah di bumi ini atau di surga-Nya
Yang pasti diriku harus memantaskan jasmani dan rohaniku tentunya
Apakah pantas atau tidak dipertemukan dengan dirinya

Ataukah...
Tamu terakhir yang terlebih dahulu menyapaku, menyambutku, kemudian meminangku?
Kau tahu kan tamu terakhir itu?
Dia adalah pemutus kebahagiaanku
Dengan perlahan kututup diarynya
Seisi ruangan tiba-tiba membisu…

Sumber Gambar : wulanrahtri.blogspot.com

Senin, 14 Maret 2016

"Antara Aku Dan Ibu"

Antara aku dan ibu tidak ada yang istimewa
Selain bahwa aku hanya bisa melihat sahabatku bercengkrama dengan seorang yang bernama ibu tapi bukan ibuku

Antara aku dan ibu tidak ada yang istimewa
Selain bahwa hanya pada saat usiaku menginjak 17 tahun aku baru diberitahu mengenai seluk beluk ketidakhadirannya

Antara aku dan ibu tidak ada yang istimewa
Selain bahwa karena kehadiran diriku beliau dipanggil oleh-Nya

Antara aku dan ibu tidak ada yang istimewa
Selain bahwa seumur hidupku aku hanya bisa melihatnya pada dirimu wahai album kenangan
Terima kasih telah hadir dan menyimpan sosok ibuku yang tidak akan…
Ya… tidak akan mungkin memelukku

Kau tahu???
Aku sangat, sangat,sangat merindukan sosoknya
Apalagi jika sahabatku bercerita
Ibuku baik sekali membelikan aku boneka
Memelukku dengan hangatnya
Dan aku sangat sayang ibuku

Apakah kau tahu perasaanku saat itu???


Sumber Gambar : nisrina.co.id

Minggu, 13 Maret 2016

"Mereka Keluargaku"

Aku telah hidup dalam sebuah keluarga kecil sekitar 60 hari
Seperti bertemu saudara yang telah berpisah sekian lamanya
Berbagi canda, tawa, informasi, kegemaran, dan lain sebagainya
Ini berkat guru menulis kami Bang Syaiha
Yang telah mempertemukan kami dalam keluarga ini

Nah… mengenai anggota-anggota keluarga saya akan memperkenalkan satu persatu tapi dalam hal ini hanya empat orang dulu ya…

Diawali oleh bunda Julia Rosmaya, bunda yang lebih akrab di sapa bunda  maya ini memiliki kegemaran menulis, baik menulis tentang kegiatan sehari-harinya di rumah, menulis kondisi keluarganya, menulis  kegiatan sehari-harinya di kantor. Beliau juga tengah  sibuk-sibuknya menyeleseikan S3 nya. Masya Allah di tengah kesibukan beliau masih bisa meluangkan waktu sejenak untuk menuangkan rasa suka atau duka  dalam bentuk aksara, eh lupa beliau juga dokter hewan loch…

Berbicara mengenai dokter, saya langsung teringat dengan kata psikologi (pernah sedikit belajar teori ini karena maksa hehe) jika psikologi dihubungkan dengan salah satu anggota keluarga kami yang bernama mas Ken Patih Adichandra  maka yang ada dipikiran saya adalah beliau itu salah satu makhluk langka di dunia ini #eh. mengapa ? setelah membaca beberapa karyanya  kemudian saya menghubungkan dengan kata psikologi atau kejiwaan maka  beliau itu tergolong makhluk hidup yang cerdas, pola pikirnya berbeda dengan makhluk lainnya dan berwawasan luas pastinya tapi tergolong aneh hehe ( Just Kidding mas)

Dan sekarang kita akan memasuki wilayah religi.. anggota keluarga kami yang satu ini sangat senang berbagi ilmu atau nasehat tentang agama baik yang bersumber dari Alqur’an maupun Hadits secara beliau juga tengah menyeleseikan kuliahnya di salah satu universitas di jakarta dan mengambil jurusan syariah kalau tidak salah #maaf kalau salah. Terima kasih telah diingatkan dengan tulisan-tulisannya bang Ahmad Farid.

Dan terakhir yang selalu menjadi trending topik di keluarga kami adalah Muhammad Saepuddin , yang lebih akrab di sapa Kang Sae, entah kenapa akhir-akhir ini tulisannya tentang cinta melulu.. ataukah??? Aduh saya sudah suudzon nih maaf kang maaf di sengaja # eh. Kalau untuk Kang Sae mah semoga dipertemukan dengan jodoh dunia akhiratnya.Aamiin ya Allah…^ ^

Demikianlah sedikit ulasan mengenai anggota keluargaku. Sampai jumpa di lain kesempatan…

Assalamu ‘alaikum….




Jumat, 11 Maret 2016

"Sekolahku"

Tak terasa delapan bulan ini aku sudah menjadi bagian dari tenaga pendidik, bagiku menjadi tenaga pendidik adalah sebuah pekerjaan yang tidak mudah sebab jika kita tidak sengaja salah dalam berucap ataupun salah dalam tingkah laku maka anak didik kita akan senantiasa mengikutinya.

Bagiku  menjadi tenaga pendidik seharusnya disertai dengan latar belakang “pendidikan” agar tidak salah arah, Allah mungkin telah menakdirkanku sebagai tenaga pendidik yang telah DIA tulis dalam kitab Lauhul Mahfudz jauh sebelum bumi dan langit diciptakan.

Pendidikan Anak Usia Dini, ya… disinilah aku ditakdirkan, dipertemukan dengan bocah-bocah imut, lucu, menggemaskan, amat sangat nakal  nan dirindukan. Disinilah kesabaranku diuji dan ditempat ini pulalah aku belajar menjadi ibu bagi anak-anakku kelak Insya Allah.

Sekolah ini bernama Sekolah Dunia Anak Islam bertempat di Kota  Makassar, Sulawesi Selatan.  Di tempat inilah saya yang hanya dari jurusan non pendidikan diterima dan dipercaya menjadi tenaga pengajar.

Add caption

Dengan menyebut nama Allah, tepatnya pada tanggal 18 Agustus 2015 saya menginjakkan kaki di sekolah ini.

“Assalamu ‘alaikum bu…”
“Wa’alaikum salam”
“Dengan ibu irma? Yang akan mengajar disini?”
“Iya bu’, Insya Allah” ucapku

Sapaan yang indah dan santun dari seorang guru yang telah lama mengabdikan dirinya di sekolah ini, beliau kemudian mengajakku memasuki ruangan kelas dan mempersilahkan mengambil posisi untuk mengajar, dengan perasaan deg-degan dan jantung hampir copot aku pun hanya tersenyum dan mengatakan :”iya bu, terima kasih…”

“Ayo tuliskan bu guru, tuliskan pada diriku ini apa yang engkau ketahui, didik anak muridmu dengan baik dan benar, dan tentunya dengan kebijaksanaan, ajarkan mereka tentang aqidah dan akhlak, kedua hal ini sangat penting bagi mereka, agar mereka menjadi anak sholeh dan sholehah hingga kelak mereka dewasa Insya Allah, dan tentunya menjadi amal jariyah untukmu….”

“Ibu guru dengan engkau memegang diriku  dan menuliskannya pada papan tulis maka akupun mendapat pahala dengan idzin Allah tentunya.

Seolah-olah papan tulis dan spidol ini memiliki ruh dan ingin mentransfernya dengan cara mengungkapkan kegelisahannya agar bisa menjadikan akhlak dan aqidah ini terdepan pada diri anak didik di sekolah ini.

Papan tulis dan spidol ini menetap pada sebuah ruangan sederhana dengan kurang lebih hanya beberapa kursi di dalamnya, satu meja, tiga buah lemari penyimpan buku dan sebuah cermin yang terpajang pada dinding ruangan itu.

Disinilah mereka belajar
Disinilah mereka kadang bertengkar
Dan disini pulalah saya juga belajar
Menghadapi beragam karakter
Serta Untuk melahirkan anak-anak didik yang sholeh dan sholehah
Insya Allah, Aamiin…

NB: papan tulis,cermin, lemari dan spidolnya tak terpoto, maap yak…^^.. ini karena fotonya dadakan dtransfer dari hape teman baru malam ini. maafff saya selalu melupakan untuk mengabadikannya.. maafkan daku....




Rabu, 09 Maret 2016

P.E.R.E.M.P.U.A.N

Aku melihatnya. Ia memakai gaun putih panjang menjuntai indah. Lembut. Riasan wajah yang sederhana tapi elok menggambarkan sesosok ratu yang menunggu jemputan rajanya. Dengan membawa sebuah ikatan bunga yang cantik ia tengah menunggu, menunggu kehadiran sang pangeran hatinya.

Pukul 10.00 WIB
Aku masih melihatnya

Pukul  11.00 WIB
Dia tengah duduk dengan manisnya

Pukul 12.00 WIB

Kulihat ia tengah gusar, entah apa yang dipikirkannya

“Nak, ini sudah pukul 12.00 malam, sedang menunggu siapa nak…???”

“Maaf pak, seharusnya tadi saya kesini pas kereta api nya tiba, saya mau menjemput orangtua saya pak, nah ternyata tanpa melihat jam, saya berlari kesini dan jam sudah menunjukkan pukul 10.00 malam”

Berbarengan saat melihat jam di handphone saya sms pemberitahuan pun masuk
Nak… kami tidak jadi berangkat malam ini karena nenekmu tiba-tiba sakit.
Ia tidak apa-apa ma…. Balasku.

“Maaf pak saya mau nanya perempuan yang disana itu (sambil nunjuk perempuan yang bergaun putih) kok masih disini?”

“Dia sedang menunggu suaminya nak… padahal sudah ada berita suaminya telah wafat pada saat melaksanakan tugas negara, suaminya seorang tentara, dia masih yakin suaminya masih hidup dan akan pulang, setiap malam dia berada disitu dengan pakaian pengantin lengkap nak….”

“Keluarganya tidak mencarinya pak?”

“Pasti nak tapi kamu tahu apa yang dia katakan???”

Ma…, Pa…Dini hanya punya satu permintaan, tolong jangan berprasangka buruk dengan suamiku, dia sedang bertugas…., dia baik-baik saja disana, dia tidak menghubungi aku karena sedang sibuk mengurus kewajibannya sebagai pembela negara.  dia pasti pulang, mama dan papa istirahat saja di rumah, nanti mama dan papa sakit biar aku yang menunggu suamiku disini. Aku baik-baik saja kok Ma dan ada pak Didin kok yang menemani saya disini.

"Kabar kematiannya kapan pak, pas setelah akad nikah suaminya pergi? atau bagaimana pak?"
"Kabarnya...suaminya ada panggilan tugas sehari setelah ia menikah dan tidak sampai 24 jam setelah keberangkatannya kabar kematiannya pun terdengar..."

Bapak penjaga terminal kereta api ini begitu fasih menceritakan kisah perempuan itu dan aku tak bisa berkata apapun tetiba mataku melihat ke arah perempuan malang itu.



Selasa, 08 Maret 2016

"Adilkah Tuhan???"

“Tuhan tidak adil Ri…”

“Astaghfirullah… istighfar Dil kenapa dirimu berkata seperti itu?”

“Aku telah menjalin kasih dengan seorang lelaki selama 4 tahun, kami sudah saling mencintai satu sama lain dan ingin segera menikah tapi terhalang karena orangua ku menginginkan mahar yang terlalu besar, Ri.. ditambah pula kekasihku itu hanya seorang pegawai biasa dan ingin menikahiku tanpa mempersulit orangtuanya dan ia juga memiliki seorang ayah yang sudah tidak memperdulikan dia lagi Ri, ia sudah tidak diperdulikan di keluarga itu…kasihan dia”
“Adilkah Tuhan Ri…??”

“Istighfar dil.. Istighfar…”

“Jangan selalu menyalahkan Tuhan, semua orang memiliki masalah Dil, bahkan lebih besar, Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kemampuannya itu Firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah-286 dan dalam QS.Al- Insyirah:6 sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”.

“Tapi.. saya sayang banget sama dia..., dia sudah berkorban banyak Ri untuk saya, saya akan memilih siapa Ri?” saya tidak bisa putuskan dia begitu saja kalau dirimu menyuruh saya memutuskannya”.

“Adilla sayang… pacaran itu diperbolehkan oleh Allah setelah nikah, mungkin Allah menginginkan yang terbaik untuk kamu…  hal pertama yang harus kamu lakukan adalah berdo’a bersungguh-sungguh bahkan  menangislah di hadapan-Nya, curhat ke Allah, keluarkan semua yang ada dalam hatimu…, sampaikan apakah kekasihmu itu jodohmu yang sebenarnya atau tidak, kalau jodoh dekatkan,kalau tidak jauhkan“.

“Berdo’alah dengan sungguh-sungguh, jangan mudah putus asa, Dil untuk masalah orangtua berbicaralah dengan baik-baik dengan beliau dengan bilhikmah tidak menggurui… orangtua tidak suka diperlakukan seperti itu karena mereka mengganggap bahwa mereka sudah makan asam garam kehidupan… dan jangan lupa tetap do’akan mereka supaya hatinya diluluhkan, sampaikan kepada mereka bahwa menikah itu adalah sunnah Rasul dan sunnah Rasul adalah menyelenggarakan pernikahan yang sederhana, sampaikanlah dengan lemah lembut..”

“Ingat Dil yang memegang hati manusia adalah Allah, orangtua kita berwatak keras tapi Allah sangat bisa mengubahnya menjadi lembut selembut kapas, seperti robot yang hanya bisa diam jika ditaklukkan oleh yang membuatnya pastinya”

“Jangan Salahkan Allah…”

Sumber Gambar : metro.news.viva.co.id

Senin, 07 Maret 2016

"Sadar Diri"

Suara Hafidzh dan Hafidzah telah bersahut-sahutan di seluruh penjuru negeri berbarengan dengan suara gemericik air wudhu.

Aku tetap masih setia berada di depan laptop menyeleseikan tugas-tugas negara yang kian menumpuk, salju tak bosan-bosannya memutihkan negeri yang terkenal dengan istilah matahari terbit ini.

“Hemm...mohon maaf sal.. aku tak bisa menikmati keindahanmu yang turun secara perlahan-lahan nan indah” lirih bathinku.

Bulan ajaib yang penuh keutamaan telah menyapa, entah para muslim dan muslimah menyambutnya dengan perasaan suka cita, biasa saja, sedih, atau perasaan marah??? Entahlah…

“Ah… bulan puasa lagi... bulan puasa lagi… aduh berarti kita puasa lagi nih…sudah capek di depan laptop buat proposal, penelitian nanti akan seperti apa, mondar mandir  ke kampus ketemu dosen itupun kalau dosennya mau ngeladenin di temani terik matahari yang kian menyengat.. eh nggak bisa minum lagi….”

 “....( diam saja ada atau tidak ada bulan ramadhan biasa saja, tidak terpengaruh, adem ayem )      

“… kita puasa saja ngikutin orang-orang, entar kalau nggak puasa kita disangkain noni lagi (non    muslim)

“Nak.. Bulan Ramadhan itu bulan penuh ampunan… jangan disia-siain.. diantara 12 bulan hanya 1 bulan kita diperintahkan berpuasa. Allah baik kan sama makhluknya? Selain berpuasa seharusnya kita juga menambahkan dengan ibadah-ibadah sunnah yang lain seperti melaksanakan shalat sunnah, shalat sunah rawatib,tadarrus, bersedekah setiap hari dan amalan-amalan lainnya tapi tidak disertai dengan ngegosip dan ngumpul-ngumpul tidak jelas  ya… ^ ^
“ Wahhh…kata-kata teman-temanku, saudara-saudaraku dan ibuku  beberapa hari yang lalu sudah begitu melekat di pikiranku… aku mau ngikutin yang mana nih?"
   
Allahu Akbar Allahu Akbar …
Allahu Akbar Allahu Akbar ...
“Alhamdulillah sudah Adzan ku shalat dlu ah mohon petunjuk sama Allah”


Jumat, 04 Maret 2016

Tentang 3 And 1


Keelokan alam indonesia tidak bisa diungkapkan
Dengan berbagai pulaunya yang indah
Dengan berbagai suku bangsanya
Dengan berbagai ragam bahasa daerah
Dengan berbagai jenis kulit
Dengan berbagai adat-istiadat
Dan tentunya dengan berbagai karakter

Nah di NKRO ini alias Negara Kesatuan Republik Odop, terdapat berbagai ragam tipe manusia, ada yang pendiam, agak pendiam bahkan sangat pendiam ada yang cerewet, agak cerewet, bahkan sangat cerewet. ayo ngaku aja.. jangan ngelak hehe...

Kali ini saya akan mengupas tuntas tas tas empat warga odop  satu ganteng dan tiga orang lagi cantik-cantik... yah walaupun saya belum pernah melihat mereka secara langsung sich... hehehe...

Tapi pastinya cantik dan gantenglah kalau tidak gue pasti akan dimurkai oleh yang menciptakan mereka...nah loh....

Ngomong-ngomong gue mau cerita apa yah???
Hemmm... gue mau bertanya tentang kota masing-masing saja deh...

  1. Makanan khas daerah Tangerang, Temanggung, Cikarang, Tuban apa saja sich?
  2. Tempat wisata masing-masing daerah seperti apa gambarannya?
  3. Apakah sering terkena macet?
  4. Kapan Mbak Hidayati, Mbak Nindyah, Mas Septian, dan Mbak Desy menggratiskan saya naik pesawat, makan,travelling nya kesana??? heheh...
wahai warga NKRO tinggalkan saja tulisan ini karena salah satu ciri muslim yang baik adalah mengerjakan hal-hal yang bermanfaat..

dan tulisan saya ini tidak ada manfaatnya hehe...
Assalamu 'alaikum...

Sumber Gambar : memegenerator.net

Rabu, 02 Maret 2016

"Layaknya Saudara Kandung"


Ku merindukan nasehatnya
Ku merindukan senyumannya
Ku merindukan amarahnya
Ku merindukan semuanya

Dia yang mengajakku menjadi pribadi yang lebih baik
Dia yang mengajakku ke jalan yang diridhoi Allah
Dia yang membuatku bangkit di saat ku terjatuh
Dia yang menyemangatiku disaat lelah menghampiriku

Ku ingin dia selalu ada disampingku
Ku ingin dia selamanya menjadi bagian dari keluarga kecilku
Ku ingin dia selalu ada dalam dekapanku
Kuingin dia Ya Allah



Tapi…

Takdir berkata lain
Dia pergi meninggalkanku
Meninggalkan kisah yang tak selesai
Meninggalkan jejak
Meninggalkan kenangan
Meninggalkan pesan

“Dik jangan mudah putus asa sebab putus asa akan dijauhkan dari rahmat Allah, pakai ilmu yang syar’i yang telah adik pelajari dan aplikasikan untuk menghadapi setiap persoalan kehidupan yang adik  hadapi, lahaulawalaquwwataillabillah ”

Pesan ini hanya tertulis dalam sebuah kertas kecil yang dititipkan pada sahabatnya kemudian diserahkan kepadaku dan tanpa sempat bertemu dengannya.

Di bawah kertas tertulis

Ana Uhibbukifillah dik..

Selasa, 01 Maret 2016

"Maafkan Bapak Nak Part 1"



Aku terlahir sebagai anak tunggal, setiap hari aku membantu ibu menjajakan kue buatannya ke warung-warung langganannya, setelah itu dengan pakaian seragam lusuhku aku berlari sekencang-kencangnya untuk sampai ke sekolah.

Hari ini hari senin pagi, 1 November 2014
“Kenapa kamu terlambat?” Kata guruku
“Maaf, pak”
Tetiba sebuah cambukan melayang ke arahku
Prakk
“Aduh sakit” (ucapku lirih)

8 November 2014
“Kenapa kamu terlambat?” Kata guruku
“Maaf, pak”
Tetiba sebuah cambukan melayang ke arahku
Prakk
“Aduh sakit” (ucapku lirih)

15 November 2014
“Kenapa kamu terlambat? “Kata guruku
“Maaf, pak”
Tetiba sebuah cambukan melayang ke arahku
Prakk
“Aduh sakit” (ucapku lirih)

Begitu seterusnya....
Hingga pada akhirnya ku melihat sesosok anak yang berseragam sekolah, berpakaian lusuh, menjajakan makanannya ke warung yang berada di dekat rumah, waktu itu aku sedang memanaskan motor untuk bersiap diri memenuhi kewajibanku sebagai guru sekolah dasar.

“Ha.. ternyata anak yang sering terlambat itu menjajakan kuenya sebelum ke sekolah, Astaghfirullah ternyata selama ini aku salah sangka, maafkan bapak nak….

“Ada tabrakan, ada tabrakan”

Seketika itu pula aku beranjak dari aktivitasku dan melihat manusia-manusia yang telah bergerumul, ingin melihat siapa yang ditabrak tadi.

“permisi pak,permisi….”

Aku melihat sesosok  yang tak asing lagi, berseragam lusuh dengan beberapa kue yang berserakan.
“Ya Allah…. Dia muridku…. Innalillahiwainnailaihi roji’un….”
“Ya Allah nak, bapak belum sempat minta maaf”

Dan dalam genggamanya terlihat…

Kepada Bapak Ahmad

Assalamu ‘alaikum pak saya memohon maaf, selama ini saya suka terlambat, saya kasihan melihat ibu saya, sejak waktu subuh beliau telah beranjak dari tempat tidurnya untuk membuat kue, saya tidak tega melihatnya pak, ibu sudah capek-capek bekerja, selain itu ibu saya juga bekerja dari pukul 08.00 malam sampai pukul 04.00 subuh pak, saya sangat kasihan dan sayang sama ibu saya, kumohon bapak jangan marahi ibu saya, ibu saya sudah banting tulang menyekolahkan saya, membelikan apa-apa yang saya inginkan, saya menjajakan kue ini agar ibu saya tidak bekerja lagi di malam hari dan agar ibu saya bisa menemani saya di rumah. Mohon maaf pak saya hanya bisa mengutarakannya lewat tulisan karena saya takut sama bapak. Sekali lagi saya mohon maaf pak.

Dari   :  Andi

“ Membaca surat dari anak itu tiba-tiba air mata saya menetes”

Tetiba terdengar suara sayup-sayup

“Eh itu khan anaknya si Desi, si pelacur itu”
“huss jangan ribut !!!”

Tanpa pikir panjang  dan dibantu tetangganya saya langsung membawa jenazah anak ini ke bilik sederhananya.

“Maafkan bapak nak….”jerit bathinku


Sumber Gambar :  nendangbanget.net