Minggu, 26 Februari 2017

Guruku Sayang

By Google
Guru merupakan pekerjaaan yang sangat mulia, darinya para siswa mendapatkan ilmu, tidak hanya ilmu bahkan contoh yang baik dan darinya semua profesi bisa terwujud dan akulah salah satu siswanya.

Ibu Mawar panggilannya, entah mengapa ibu ini sangat melekat di memoriku, kau tahu kawan? yang paling melekat adalah rasa sakit pada perutku akibat cubitan sayangnya.

What? Cubitan sayang? adakah?

Kalau bagiku itu ada dan sangat nyata.

Ibu Mawarlah yang membimbingku mengenal huruf sampai pada menyatukan huruf itu menjadi sebuah kalimat yang indah.

Aku mungkin bukanlah siswa yang ia inginkan. Mengapa? guru mana coba yang tahan menghadapi siswa yang cengengnya minta ampun. Haha.


Beberapa bulan lalu kakakku yang terjahil itu mengingatkanku kembali kejadian saat ia mengantarku ke sekolah. Yang ia katakan:

“Ini anak kalau  di antarmi ke sekolah, dari rumah  sampai ke pertengahan ke sekolah masih bagus mukanya. Eh maumi sampai dekat sekolah langsung berubah mukanya. Mau nangis hahaha#ketawa jahat”.

Kezzeeel banget aku.. apalagi kalau keluarga besar lagi berkumpul. Huwaaa aku jadi korban bullyaaan… bahas nikah, nikah, nikah lagii.

Eh kembali ke awal. Walau bagaimanapun aku tetap menghargai Ibu Mawar. Dengan sabarnya mengajarku siswa yang cengeng ini.

Dan saat ini aku sangat merindukannya. Apakah ibu Mawar masih mengenalku? Anak tercengeng di kelas?


Hehehe…

Juku'

By Google

Juku' merupakan bahasa makassar yang berarti ikan, niak juku bolu, juku’ kalotoro Juku’ tembang, Juku’ silindri, dan lain-lain.

Segala jenis ikan tersebut bermanfaat bagi kesehatan manusia apalagi jika ikan di sediakan bersama jenis sayur-sayuran yang telah di racik sedemikian rupa bersama dengan sambal baladonya. Mantap.

Khasiat lain dari ikan ialah ikan bisa mencerdaskan para balita. Ikan yang telah di racik menjadi semacam multivitamin baik dan sangat di anjurkan untuk di konsumsi para balita.

Di sisi lain, ikan juga seperti manusia, ada yang baik dan ada yang jahat. Ada ikan pemangsa dan terdapat pula ikan yang bisa melindungi hewan lain dari sengatan predator.

Contohnya saja, ikan yang bernama Stichodartiya gigantea, ikan ini memiliki semacam “Naluri” untuk melindungi makhluk hidup yang tinggal bersama dengannya yang bernama Amphiprian Perculani

Ikan ini akan mengeluarkan racun dari dalam tubuhnya untuk melindungi diri dan melindungi kawan sehabitatnya.


Ikan juga salah satu makhluk ciptaan Allah yang cantik yang tentunya dapat di pelihara misalnya saja ikan yang bernama ikan emas. Dan jenis ikan cantik lainnya.

Minggu, 12 Februari 2017

Tentang Kakak Dewi DeAn

Dewi Mariyana … seorang penulis, blogger, chef, wanita sholehah, ramah lingkungan, gokil abisss dan masih banyak lagi …#hayoo bantuin sebutin.

Bertemu hanya lewat alam baka #eh alam maya membuat saya merasa nyaman berkomunikasi dengan cewek satu ini.

Gokilnya ga ketulungan, memiliki wawasan yang luas yang Masya Allah.

Saya begitu kagum dengan beliau #eh beliau, eh kan emang udah tua ya.. hehe.. ga usah protes…, kagum dengan semangat, kekuatan kakak yang satu ini.

Betapa tidak? Ia hanya bisa mengonsumsi makanan tertentu dengan aktivitas yang berjibun.

Salut, salut, salut pakai banget, banget, banget dah …

Sang Ratu antologi kapan-kapan main ke makassar yah yah yah …

Tapi, di kaulah yang harus traktir akuu… hahaha…

Semoga dirimu disana sehat selalu, tetap dalam lindungan dan penjagaan Allah.

Aamiin Allahumma Aamiin..

Kata-kata saya dah habiss kakak… Maapiiin ya ya ya…

MISS U MUCH… mu mu mu…


"Anak paling Bandel"









By Google
Terlahir sebagai anak bungsu membuat saya menjadi anak manja, ini kata orang loh wkwkwk. sebagai anak bungsu saya tak terlalu dekat dengan Mama dan Ayah. Entah kenapa.

Kata salah satu kakak saya, di antara 6 bersaudara sayalah yang paling selalu ngebantah, bandel, tidak mau nurut.

Iya sih saya sadar sesadar-sadarnya, hal ini terjadi pas saya memasuki bangku kuliah. Pada saat itu kan lagi marak-maraknya berita mengenai teroris nih, yang istrinya pakai cadar dan jilbabnya besar-besar. Nah, pada saat itu saya ketahuan berteman dengan mereka di kampus.

Mama dan Ayah khawatir penampilan saya akan seketika berubah dan tiba-tiba bercadar, hamil di luar nikah, telat selesei kuliah (gambaran di pikiran Ayah), dan sebagainya. Saya sempat di sidang. Dan Ayah yang tidak pernah sekalipun marah sama saya lalu mengatakan “ kalau kau tidak mau memutuskan hubungan dengannya #eh, dengan mereka maksudnya maka saya tidak akan membayar SPP mu lagi”.

Seketika itu saya tersentak, bagaimana ini. Dan pada saat itu tinggal beberapa bulan lagi batas pembayaran SPP akan di tutup. Saya ingin minjem ke teman-teman. Hasilnya nihil.

Tiba-tiba saya teringat kakak laki-laki saya yang juga paling ngebantah saya untuk ikut organisasi itu. Hati saya berbisik untuk langsung menghubunginya lewat sms” kak, saya mau pinjam uang untuk membayar SPP, nanti saya bayar kalau beasiswa saya sudah cair”.

5 menit berlalu, 10 menit, 25 menit dan balasannya. “iya”

Alhamdulillah, pada saat itu saya tak kuasa menahan air mata.
Sebenarnya sih pesan kedua orangtua dan kakak-kakak saya sederhana saja. Kuliah ya kuliah saja tidak usah masuk organisasi ini itu.

Tapi, entah mengapa saya merasakan ketenangan, kenyamanan bersama mereka, (baca:para akhwat), tarbiyah, belajar tahsin/tartil, dan sedikit turut andil dalam dakwah di kampus.

Ketika saya menceritakan ketidaksetujuan orangtua saya terhadap kegiatan yang saya pilih, salah satu kakak di kampus mensupport saya dan mengatakan

“Dek, kita harus selalu bersikap baik kepada orangtua kita walaupun mereka tidak pernah setuju dengan jalan yang kita ambil. Allah berfirman :” tidak ada keta’atan terhadap makhluk dalam menyelisihi-Nya. Intinya selama niat kita adalah ingin mendekatkan diri kepada Allah dengan jalan ini maka tempuhlah. Dan terutama do’akan kedua orangtua kita agar mereka mendapatkan hidayah”.

Alhamdulillah dengan bantuan Allah saya bisa membuktikan bahwa saya tidak berteman dengan teroris, saya berteman dengan para mujahadah Allah, dan kami bisa selesei tepat pada waktunya.

Maafkan saya Ma, Yah bandel  untuk kebaikan … ^^.

Oh iya, setiap kali ada tamu yang berkunjung ke rumah. Pasti mereka bilang

Tamu  :“ sudah menikah semuami anakta di?”
Mama ; “Iye, tinggal satu”

Saya yang berada di dapur. Nahaan napassssss…., Hembuskannnnn…