Minggu, 12 Februari 2017

"Anak paling Bandel"









By Google
Terlahir sebagai anak bungsu membuat saya menjadi anak manja, ini kata orang loh wkwkwk. sebagai anak bungsu saya tak terlalu dekat dengan Mama dan Ayah. Entah kenapa.

Kata salah satu kakak saya, di antara 6 bersaudara sayalah yang paling selalu ngebantah, bandel, tidak mau nurut.

Iya sih saya sadar sesadar-sadarnya, hal ini terjadi pas saya memasuki bangku kuliah. Pada saat itu kan lagi marak-maraknya berita mengenai teroris nih, yang istrinya pakai cadar dan jilbabnya besar-besar. Nah, pada saat itu saya ketahuan berteman dengan mereka di kampus.

Mama dan Ayah khawatir penampilan saya akan seketika berubah dan tiba-tiba bercadar, hamil di luar nikah, telat selesei kuliah (gambaran di pikiran Ayah), dan sebagainya. Saya sempat di sidang. Dan Ayah yang tidak pernah sekalipun marah sama saya lalu mengatakan “ kalau kau tidak mau memutuskan hubungan dengannya #eh, dengan mereka maksudnya maka saya tidak akan membayar SPP mu lagi”.

Seketika itu saya tersentak, bagaimana ini. Dan pada saat itu tinggal beberapa bulan lagi batas pembayaran SPP akan di tutup. Saya ingin minjem ke teman-teman. Hasilnya nihil.

Tiba-tiba saya teringat kakak laki-laki saya yang juga paling ngebantah saya untuk ikut organisasi itu. Hati saya berbisik untuk langsung menghubunginya lewat sms” kak, saya mau pinjam uang untuk membayar SPP, nanti saya bayar kalau beasiswa saya sudah cair”.

5 menit berlalu, 10 menit, 25 menit dan balasannya. “iya”

Alhamdulillah, pada saat itu saya tak kuasa menahan air mata.
Sebenarnya sih pesan kedua orangtua dan kakak-kakak saya sederhana saja. Kuliah ya kuliah saja tidak usah masuk organisasi ini itu.

Tapi, entah mengapa saya merasakan ketenangan, kenyamanan bersama mereka, (baca:para akhwat), tarbiyah, belajar tahsin/tartil, dan sedikit turut andil dalam dakwah di kampus.

Ketika saya menceritakan ketidaksetujuan orangtua saya terhadap kegiatan yang saya pilih, salah satu kakak di kampus mensupport saya dan mengatakan

“Dek, kita harus selalu bersikap baik kepada orangtua kita walaupun mereka tidak pernah setuju dengan jalan yang kita ambil. Allah berfirman :” tidak ada keta’atan terhadap makhluk dalam menyelisihi-Nya. Intinya selama niat kita adalah ingin mendekatkan diri kepada Allah dengan jalan ini maka tempuhlah. Dan terutama do’akan kedua orangtua kita agar mereka mendapatkan hidayah”.

Alhamdulillah dengan bantuan Allah saya bisa membuktikan bahwa saya tidak berteman dengan teroris, saya berteman dengan para mujahadah Allah, dan kami bisa selesei tepat pada waktunya.

Maafkan saya Ma, Yah bandel  untuk kebaikan … ^^.

Oh iya, setiap kali ada tamu yang berkunjung ke rumah. Pasti mereka bilang

Tamu  :“ sudah menikah semuami anakta di?”
Mama ; “Iye, tinggal satu”

Saya yang berada di dapur. Nahaan napassssss…., Hembuskannnnn…


5 komentar: