Minggu, 02 Oktober 2016

"Hati Yang di Rebut"


Masa-masa kegelapan di malam hari pun berlalu, lampu penerangan listrik yang terang benderang masuk ke kampung pak Ali seperti Teplok, Petromaks, dan berjenis-jenis lampu minyak mulai di tinggalkan.

Aliran listrik yang masuk ke kampung ternyata mengundang juga barang baru lain yang sebelumnya tidak di kenal, ia adalah pesawat televisi.

Kotak ajaib.
aku menyebutnya seperti itu, ya si kotak ini telah menjadi perhatian dan titik fokus dari warganya, bahkan anak-anak yang dulu selepas maghrib dengan berbondong-bondong ke mushollah berangkat mengaji kini tak terlihat lagi.

Hati mereka telah di rebut oleh sebuah kotak ajaib.

Yang mereka lakukan selepas maghrib adalah duduk manis di depan pesawat televisi menonton acara yang mereka inginkan.

Yang membuat miris lagi adalah panggilan kemenangan tidak lagi memperoleh sambutan kecuali dari orang-orang yang telah berusia senja saja.

Kini, tak hanya kotak ajaib yang merebut hati mereka bahkan benda kecil yang di katakan Smartphone tidak hanya menguasai bahkan hati merekapun telah di rebut.

3 komentar:

  1. Kotak ajaib bernama televisi, hehe

    Astaghfirullah... Jangan sampai dunia menguasai kita

    #terisak disudut ruang

    BalasHapus