Minggu, 09 Oktober 2016

"Menyimpangkah Aku?"


Kehidupan tanpa kebebasan adalah ibarat tubuh tanpa jiwa, dan kebebasan tanpa pikiran adalah ibarat jiwa yang kebingungan. kehidupan, kebebasan, dan pikiran adalah tiga hal terpadu yang abadi dan tak pernah mati.

Aku mencintai kebebasan, dan cintaku akan kebebasan sejati bertambah dengan bertambahnya pengetahuanku tentang penyerahan diri dari orang-orang kepada perbudakan.

Aku seakan di perbudak oleh kehidupan, menjalani aktivitas sehari-hari dengan menjadi hamba dari tulang punggung keluarga katanya.

Seperti teman-temanku dan masyarakat pada umumnya mereka memiliki sebutan  kakak, adik atau apalah yang sejenis dengan itu.

Tertindas, terkungkung, terpenjara, telah menjadi bagian dalam kamus hidupku.

Ayahkulah yang mengajari semua kata itu sedangkan ibu, "Ah, tiba-tiba naluri kelaki-lakianku muncul dan ingin mengatakan cinta kepadanya, layaknya seorang lelaki kepada wanita".

Bagiku, ini adalah persoalan yang sederhana seperti geometri aku menarik arah garis dari sebuah sudut ke titik berikutnya.

tidak ada yang berbelok akan garis kehidupanku.

tapi menurut mereka? ah abaikan saja. toh ini kehidupanku.

2 komentar: