Sabtu, 26 November 2016

"Asaku"

By : Google

Kini aku datang dengan selaksa asa
Menemuimu tidak hanya dengan sejumput angan
Sebab takdir yang membersamai kita

Tahukah kau tak akan ada pelangi tanpa sebuah I?
Tak akan ada rindu tanpa sebuah R?
Tak akan ada Ramadhan tanpa orang beriman?
Tentunya aku masih merangkak menuju  kata orang beriman

Bulan seribu bulan sebentar lagi akan menyapa. Suasana hangat dan tentunya menyenangkan di temani oleh riuhnya anak-anak bermain petasan adalah sambutan teristimewa untuk menyambutnya.

“Alya Insya Allah pukul 04.00 nanti  kita sudah bangun untuk menyambut waktu sahur dan esoknya Insya Allah kita sudah memulai puasa dan hari ini Mama mau kamu harus belajar memasak yah minimlah memasak masakan ringan- ringan dululah. Dan  Mama hanya manduin kamu”.

“oke. Mama mau Alya masak apa?”
“kita mulai dari pembuatan Pallu Butung. Ingat ya bahan-bahannya itu adalah pisang. Gula pasir. Santan dan terigu. Ayo sana ambil catatan kalau lupa bagaimana? Atau kalau Mama tidak ada bagaimana coba?

“oke Mama cantik. Tunggu ya…”

Sesaat kemudian.

“aku dataaangg… .”
“cepetan  buka bukunya..”
“oke siaap”

“pertama-tama pisangnya di kukus dulu.  Lalu kalau pisangnya sudah matang yang kedua adalah kita buat kuahnya. Kuahnya itu terbuat dari campuran gula pasir. Santan dan terigu. Nah ambil sebuah mangkok dan sendok lalu campurkan santan. Gula pasir lalu terigu secukupnya. Aduk sampai mendidih. Setelah itu angkat pisang dari tempat kukusan. kulit pisangnya di kupas di belah menjadi beberapa bagian lalu di taruh di piring. Setelah itu ambil kuahnya lalu campur dengan pisang secukupnya…”

“oke.. Ma.. jadi..(sambil menunjukkan ke Mama)”
“Iya bagus hasilnya dan pasti rasanya enak kan ada Mama manduin kamu..”
“ih.. Mama..”
“Jangan ngambek nanti cantiknya hilang…”

Allahu Akbar Allahu Akbar.. Allahu Akbar Allahu Akbar.
“Astaghfirullah… Mama… Ya Allah.. Cuma mimpi”

“Aku meraba kertasku yang tiba-tiba basah oleh air mata dan mencoba untuk menghilangkan air mata itu dari kertas Alhamdulillah masih terbaca puisi yang aku tulis beberapa menit yang lalu.

Antara aku dan ibuku tidak ada yang luar istimewa
Selain bahwa aku hanya bisa melihat sahabatku bercengkrama dengan seseorang yang bernama ibu tapi bukan ibuku.

Antara aku dan ibu tidak ada yang istimewa
Selain bahwa mulai Ramadhan ini aku hanya bisa melihatnya pada sebuah album kenangan.

Kau tahu wahai Ramadhan?
Kini dirimu hadir tanpa sosok ibu bersamaku lagi
Sosok yang mengajariku bagaimana menyambutmu dengan hidangan pelepas dahaga.

Asaku
Aku tak ingin aku dan dirimu  bagai ombak yang datang sebentar lalu pergi
Tapi ini hanya sekadar Asa
Hanya sekedar  Asa
Seperti Asaku pada ibu

Note:

Pallu Butung  : Salah satu Nama Makanan di Makassar

3 komentar: