Jumat, 26 Februari 2016

"Ketika Kasih Sayang Berbicara"


Jam sudah menunjukkan pukul 05.00 pagi
“Hoam….saya masih ngantuk  belum jam 6 tidur lagi ah….”
 Sejam kemudian
“Dani…. bangun nak sudah pukul 6 pagi nanti telat lagi ke sekolahnya”
“Iya ma tunggu masih ngantuk nich”                                                                                                   Tik....Tok….Tik….Tok.... jam sudah menunjukkan pukul 05.00 pagi
“Alhamdulillahiladzi ahyana ba’dama amatana wailaihinnusyur”
“Masya Allah sudah Pukul 5 pagi saya telat bangunnya nich”

Ia pun bergegas berwudhu lalu sholat

Mentari telah beranjak dari peraduannya, ia seakan-akan tersenyum menyambut bumi yang indah, bumi yang dipenuhi pepohonan-pepohonan rindang, samudra yang indah, burung berkicau tak henti-hentinya seakan-akan membangunkan dua anak manusia dari pembaringannya.

“Ma, aku malas ke sekolah masih ngantuk”
“Nggak boleh gitu nak kamu harus sekolah.... udah 17 tahun lagi masih berlagak anak kecil”
“Oke.… Oke....”
“Ma aku pergi dulu ya Assalamu ‘alaikum”
“Wa’alaikumsalam hati-hati  nak”
“Dani kami akan ke luar kota jangan nakal, mami dan papi ada urusan bisnis disana”
“Mama kapan balik?”
“Belum tahu nak….”

Suasana di kelas

“Hei kawan, yuk ke rumahku mumpung orangtuaku tidak ada, kalian wajib bawa itu “makanan atau minuman penenang alias narkoba dan anggur ( sambil ngebisikin ditelinga)
“Oke....”
“Allahu Akbar Allahu Akbar.... Allahu Akbar Allahu Akbar…., Asyhaduallailahaillalah....”
“Alhamdulillah sudah adzan ngomong-ngomong itu suara siapa yah”?
 “Itu Andi sepupu Dani.... Masya Allah suara mereka hampir mirip, saya kira itu suara Dani Loch pribadi mereka sangat berbeda sekali yang satu acak-acakan dan yang satu calon Ustadz kalau menurut saya sich Dani seperti itu karena selalu ditinggalin oleh orangtuanya, ia kurang kasih sayang “
“Iya  bisa jadi bisa jadi  kasihan juga si Dani itu kalau Andi mah orang tuanya fokus memberikan kasih sayang sama anaknya dan Itu bagus Masya Allah”
"Kok kamu tahu"?
"Khan saya tetanggaan...."
"Oh iya lupa..."
“Nin kalau ku besar nanti ku ingin seperti mamanya Andi Insya Allah”
“Iya iya Insya Allah tapi kalau kita berumur panjang”
“Pastilah….”

Sumber gambar : ariefrahmansains.wordpress.com

3 komentar:

  1. Mbak Irma...ini cerpen kan??? Baiklah, saya kritik ya (gulung lengan baju :D)

    1. "Tik..Tok..Tik..Tom" hindari pembukaan cerpen seperti ini. Sebisamu mungkin jangan memakai kalimat klise Dalam membuka cerpen antara lain "teng..teng..teng.."," pada suatu hari", "suatu ketika", " namaku adalah ...umurku..." Semuanya itu adalah contoh pembukaan yg klise. Jgn dipake lagi ya...

    2.paragraf 2. "Tik..Tom..tik..tok jam sudah menunjukkan...." Ini ditaruh Dalam tanda petik dua. Harusnya nggak usah. Yg di dam petik dua hanya dialog. Yang lainnya tidak.agak terganggu dengan tik..tokoh-tokoh..tik..tokoh-tokoh.. Dihilangin aja ya mbak Irma..hehhe

    3. (Sambil ngbisikin di telinga) ini ditaruh Dalam tanda kurung Dan diotalic. Maksudnya apa. Langsung saja tulis Dandi berbisik di telinga temannya,"jangan lupa bawa itu ya."


    Segitu dulu mau mandiin anak. Nanti saya lanjut.heheh

    BalasHapus